sejarah_buddhisme
Perbedaan
Ini menunjukkan perbedaan antara versi yang terpilih dengan versi yang sedang aktif.
| Kedua sisi revisi sebelumnyaRevisi sebelumnyaRevisi selanjutnya | Revisi sebelumnya | ||
| sejarah_buddhisme [2025/11/29 09:25] – seniya | sejarah_buddhisme [2025/12/06 02:22] (sekarang) – [Buddhisme Awal/Prasektarian] seniya | ||
|---|---|---|---|
| Baris 1: | Baris 1: | ||
| - | ====== | + | ====== |
| Ajaran Buddha yang kini dikenal sebagai agama Buddha atau Buddhisme telah bertahan selama lebih dari 2500 tahun sejak pertama kali diajarkan oleh seorang pangeran yang kemudian menjadi pertapa dan mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi (Ficus religiosa) bernama Siddhattha Gotama (Sanskrit: Siddhartha Gautama) yang lebih dikenal sebagai Sang Buddha Gotama. Saat ini ajaran yang telah berkembang sebagai salah satu agama terbesar di dunia ini memiliki berbagai tradisi dan aliran yang berbeda-beda. Aliran-aliran utama yang berkembang saat ini adalah Theravada yang berkembang di Srilanka, Myanmar, dan Thailand; Mahayana yang berkembang di Tiongkok, Jepang, dan Korea; Vajrayana atau Tantrayana di Tibet, Nepal, dan Bhutan. Di antara ketiga aliran utama ini, Theravada dianggap paling mendekati ajaran asli Sang Buddha dalam beberapa aspek, walaupun sebenarnya aliran ini juga mengalami berbagai transformasi mengikuti perkembangan zaman. | Ajaran Buddha yang kini dikenal sebagai agama Buddha atau Buddhisme telah bertahan selama lebih dari 2500 tahun sejak pertama kali diajarkan oleh seorang pangeran yang kemudian menjadi pertapa dan mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi (Ficus religiosa) bernama Siddhattha Gotama (Sanskrit: Siddhartha Gautama) yang lebih dikenal sebagai Sang Buddha Gotama. Saat ini ajaran yang telah berkembang sebagai salah satu agama terbesar di dunia ini memiliki berbagai tradisi dan aliran yang berbeda-beda. Aliran-aliran utama yang berkembang saat ini adalah Theravada yang berkembang di Srilanka, Myanmar, dan Thailand; Mahayana yang berkembang di Tiongkok, Jepang, dan Korea; Vajrayana atau Tantrayana di Tibet, Nepal, dan Bhutan. Di antara ketiga aliran utama ini, Theravada dianggap paling mendekati ajaran asli Sang Buddha dalam beberapa aspek, walaupun sebenarnya aliran ini juga mengalami berbagai transformasi mengikuti perkembangan zaman. | ||
| Baris 8: | Baris 8: | ||
| - [[sejarah_buddhisme# | - [[sejarah_buddhisme# | ||
| - | - [[sejarah_buddhisme# | + | - [[sejarah_buddhisme# |
| - [[sejarah_buddhisme# | - [[sejarah_buddhisme# | ||
| - [[sejarah_buddhisme# | - [[sejarah_buddhisme# | ||
| Baris 79: | Baris 79: | ||
| //Gambar 6. Seorang sramana sedang berbaring di atas abu sisa-sisa kremasi.// | //Gambar 6. Seorang sramana sedang berbaring di atas abu sisa-sisa kremasi.// | ||
| - | Adapun Buddhisme (dan Jainisme saat ini) berasal dari aliran Sramana pada periode ini. Dikatakan bahwa Sramanisme merupakan gerakan religius yang muncul untuk mengisi melemahnya otoritas para brahmana: agama Veda kehilangan daya tariknya bagi kebanyakan orang saat itu, tetapi tidak ada otoritas religius yang menggantikanya sehingga pada masa itu banyak guru spiritual/ | + | Adapun Buddhisme (dan Jainisme saat ini) berasal dari aliran Sramana pada periode ini. Dikatakan bahwa Sramanisme merupakan gerakan religius yang muncul untuk mengisi melemahnya otoritas para brahmana: agama Veda kehilangan daya tariknya bagi kebanyakan orang saat itu, tetapi tidak ada otoritas religius yang menggantikanya sehingga pada masa itu banyak guru spiritual/ |
| {{:: | {{:: | ||
| Baris 85: | Baris 85: | ||
| //Gambar 7. Pertapa Gotama ketika berlatih keras untuk mencapai pencerahan.// | //Gambar 7. Pertapa Gotama ketika berlatih keras untuk mencapai pencerahan.// | ||
| - | Dalam biografi Siddhattha Gotama dikisahkan bahwa dalam pencarian spiritualnya ia juga mengikuti cara hidup sramana: pada usia muda (29 tahun) meninggalkan keluarganya dan menjadi seorang sramana (atau sering diterjemahkan sebagai pertapa) yang mulanya berguru kepada dua orang guru sramana | + | Dalam biografi Siddhattha Gotama dikisahkan bahwa dalam pencarian spiritualnya ia juga mengikuti cara hidup sramana: pada usia muda (29 tahun) meninggalkan keluarganya dan menjadi seorang sramana (atau sering diterjemahkan sebagai pertapa) yang mulanya berguru kepada dua orang guru terkemuka (Alara Kalama dan Uddaka Ramaputta) yang mengajarkan meditasi landasan tanpa bentuk (arupayatana/ |
| ==== Aliran-Aliran Sramana ==== | ==== Aliran-Aliran Sramana ==== | ||
| Baris 99: | Baris 99: | ||
| 4) **Pakudha Kaccayana (Kakuda Katyayana)**, | 4) **Pakudha Kaccayana (Kakuda Katyayana)**, | ||
| - | 5) **Nigantha Nataputta (Nirgrantha Jnatiputra)** atau dikenal juga sebagai Vardhamana atau Mahavira, merupakan salah satu pendiri aliran Nigantha yang dikenal sebagai Jainisme saat ini. Dalam teks Buddhis ia disebutkan mengajarkan empat pengendalian yang bunyi ajarannya samar-samar maknanya. Namun menurut ajaran Jainisme saat ini empat pengendalian (caturyama-samvara) merupakan ajaran Parshva, seorang Tirthankara (" | + | 5) **Nigantha Nataputta (Nirgrantha Jnatiputra)** atau dikenal juga sebagai Vardhamana atau Mahavira, merupakan salah satu pendiri aliran Nigantha yang dikenal sebagai |
| {{:: | {{:: | ||
| Baris 119: | Baris 119: | ||
| Seratus tahun kemudian terjadi perbedaan pendapat dan penafsiran atas Vinaya sehingga memunculkan 10 poin yang diajukan para bhikkhu dari negeri Vajji (Vajjiputtaka), | Seratus tahun kemudian terjadi perbedaan pendapat dan penafsiran atas Vinaya sehingga memunculkan 10 poin yang diajukan para bhikkhu dari negeri Vajji (Vajjiputtaka), | ||
| - | {{:: | + | ==== Ajaran Pokok Buddhisme Awal ==== |
| - | //Peta penyebaran Buddhisme pada masa kuno// | + | Ajaran-ajaran pokok yang terdapat dalam teks Nikāya-Nikāya Pali dan Āgama-Āgama (dalam bahasa Cina kuno maupun bahasa India lainnya) secara historis berasal dari periode Buddhisme awal sehingga dianggap berasal dari Sang Buddha sendiri (atau setidaknya para siswa langsung beliau). Ajaran-ajaran pokok ini terdiri dari doktrin-doktrin utama Buddhisme yang diakui semua aliran, yaitu: |
| + | - Empat kebenaran mulia | ||
| + | - Jalan mulia berunsur delapan | ||
| + | - Lima kelompok unsur kehidupan | ||
| + | - Kemunculan (sebab-akibat) yang saling bergantungan | ||
| + | - Karma dan kelahiran kembali | ||
| + | - Tiga karakteristik (ketidakkekalan [anicca], ketidakpuasan/ | ||
| + | |||
| + | Namun demikian, penjelasan rinci item-item dalam ajaran-ajaran pokok ini bisa berbeda antara satu aliran Buddhis dengan yang lainnya, menunjukkan bahwa penjelasan ini merupakan hasil pengembangan pada masa sektarian. | ||
| + | |||
| + | Umumnya para ahli sejarah menggunakan perbandingan teks berbagai aliran Buddhisme awal, terutama Nikāya dan Āgama, untuk memperoleh gambaran lengkap bagaimanakah ajaran Buddha pada periode awal ini. Seringkali pendekatan ini disertai analisis yang tajam dan kritis menggunakan [[kritik_tekstual|metode kritik tekstual]]. | ||
| ===== Buddhisme Sektarian ===== | ===== Buddhisme Sektarian ===== | ||
| Baris 138: | Baris 148: | ||
| Secara tradisional, | Secara tradisional, | ||
| + | |||
| + | {{:: | ||
| + | |||
| + | //Gambar 9. Diagram perpecahan aliran-aliran Buddhisme awal (hanya menampilkan beberapa aliran yang penting saja)// | ||
| === Mahasanghika === | === Mahasanghika === | ||
| Baris 186: | Baris 200: | ||
| Pusat Mahasanghika mulanya di Magadha, kemudian mereka berkembang di India utara dan barat laut. Beberapa subalirannya di antaranya: | Pusat Mahasanghika mulanya di Magadha, kemudian mereka berkembang di India utara dan barat laut. Beberapa subalirannya di antaranya: | ||
| - | 1. Gokulika berpusat di Varanasi dan Pataliputra. | + | |
| - | 2. Ekavyaharaka dan Lokottaravada di Peshawar | + | - Gokulika berpusat di Varanasi dan Pataliputra. |
| - | 3. Bahusrutiya di Kosala. | + | |
| - | 4. Caitika di Andhra, khususnya di Amaravati dan Nagarjunakonda | + | |
| - | 5. Prajnaptivada di Madhyadesa. | + | |
| + | | ||
| Umumnya para ahli menganggap Mahasanghika sebagai cikal-bakal Mahayana saat ini karena ada kesamaan ajaran. Namun demikian, kemunculan sutra-sutra Mahayana terjadi lama setelah perpecahan Buddhisme awal (yaitu sekitar 500 tahun setelah Parinibbana Sang Buddha) dan tidak semua subaliran Mahasanghika menerima sutra-sutra Mahayana sebagai ajaran Buddha. Vinaya yang digunakan dalam aliran Mahayana saat ini pun bukan berasal dari Mahasanghika. | Umumnya para ahli menganggap Mahasanghika sebagai cikal-bakal Mahayana saat ini karena ada kesamaan ajaran. Namun demikian, kemunculan sutra-sutra Mahayana terjadi lama setelah perpecahan Buddhisme awal (yaitu sekitar 500 tahun setelah Parinibbana Sang Buddha) dan tidak semua subaliran Mahasanghika menerima sutra-sutra Mahayana sebagai ajaran Buddha. Vinaya yang digunakan dalam aliran Mahayana saat ini pun bukan berasal dari Mahasanghika. | ||
| Baris 239: | Baris 254: | ||
| Menurut sumber Theravada dalam Kathavatthu, | Menurut sumber Theravada dalam Kathavatthu, | ||
| - | Sekitar 500-1000 tahun setelah Parinibbana Sang Buddha muncul aliran Mulasarvastivada (Sarvastivada akar) dan Vinaya-nya digunakan dalam aliran Mahayana Tibet saat ini. Menurut catatan Yijing, Mulasarvastivada juga berkembang di kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 M. Namun demikian, asal-usul aliran ini dan hubungannya dengan aliran Sarvastivada masih belum terungkap oleh para ahli. Menurut Bhikkhu Sujato dalam Sects and Sectarianism: | + | Sekitar 500-1000 tahun setelah Parinibbana Sang Buddha muncul aliran |
| > Ketidakpastian mengenai aliran ini telah membawa pada sejumlah hipotesis. Teori Frauwallner menyatakan bahwa Vinaya Mūlasarvāstivāda adalah aturan disiplin dari komunitas Buddhis awal yang berbasis di Mathura, yang sangat independen dalam perkembangannya sebagai komunitas monastik dari Sarvāstivādin dari Kaśmir (walaupun tentu saja ini tidak berarti mereka berbeda dalam hal ajaran). Lamotte, berlawanan dengan Frauwallner, | > Ketidakpastian mengenai aliran ini telah membawa pada sejumlah hipotesis. Teori Frauwallner menyatakan bahwa Vinaya Mūlasarvāstivāda adalah aturan disiplin dari komunitas Buddhis awal yang berbasis di Mathura, yang sangat independen dalam perkembangannya sebagai komunitas monastik dari Sarvāstivādin dari Kaśmir (walaupun tentu saja ini tidak berarti mereka berbeda dalam hal ajaran). Lamotte, berlawanan dengan Frauwallner, | ||
| Baris 318: | Baris 333: | ||
| Dalam hal ini, pudgala mencakup ketiga kebenaran tersebut karena inilah yang mengalami akhir dukkha, yang mengalami dukkha sebagai akibat dari keinginan dan mengikuti jalan menuju lenyapnya dukkha, serta yang melakukan ucapan dan tindakan sesuai norma kebiasaan masyarakat dan pelatihan monastik. | Dalam hal ini, pudgala mencakup ketiga kebenaran tersebut karena inilah yang mengalami akhir dukkha, yang mengalami dukkha sebagai akibat dari keinginan dan mengikuti jalan menuju lenyapnya dukkha, serta yang melakukan ucapan dan tindakan sesuai norma kebiasaan masyarakat dan pelatihan monastik. | ||
| + | |||
| ===== Buddhisme Mahayana ===== | ===== Buddhisme Mahayana ===== | ||
| Mahayana muncul pada sekitar 500 tahun setelah wafatnya Sang Buddha sebagai gerakan yang berusaha mereformasi tujuan ajaran Buddha awal dari pencapaian Kearahantaan yang dianggap individualis menjadi pencapaian Kebuddhaan melalui jalan Bodhisattva sebelum akhirnya menjadi aliran tersendiri, sedangkan Vajrayana adalah tradisi Buddhis yang muncul belakangan (sekitar abad ke-8 M) yang berusaha mencapai tujuan kehidupan spiritual dengan menekankan pada pendekatan ritual (tantra) yang diturunkan secara rahasia (esoterik) dari guru ke murid. | Mahayana muncul pada sekitar 500 tahun setelah wafatnya Sang Buddha sebagai gerakan yang berusaha mereformasi tujuan ajaran Buddha awal dari pencapaian Kearahantaan yang dianggap individualis menjadi pencapaian Kebuddhaan melalui jalan Bodhisattva sebelum akhirnya menjadi aliran tersendiri, sedangkan Vajrayana adalah tradisi Buddhis yang muncul belakangan (sekitar abad ke-8 M) yang berusaha mencapai tujuan kehidupan spiritual dengan menekankan pada pendekatan ritual (tantra) yang diturunkan secara rahasia (esoterik) dari guru ke murid. | ||
| + | |||
| + | {{:: | ||
| + | |||
| + | //Gambar 10. Peta penyebaran Buddhisme pada masa kuno// | ||
| ===== Buddhisme Modern ===== | ===== Buddhisme Modern ===== | ||
| Pada masa modern Buddhisme terus menyebar ke seluruh dunia setelah kolonisasi India oleh Inggris yang menyebabkan ketertarikan orang-orang Barat akan agama-agama Dharma (Hindu, Buddha, Jain, dst). | Pada masa modern Buddhisme terus menyebar ke seluruh dunia setelah kolonisasi India oleh Inggris yang menyebabkan ketertarikan orang-orang Barat akan agama-agama Dharma (Hindu, Buddha, Jain, dst). | ||
sejarah_buddhisme.1764408321.txt.gz · Terakhir diubah: oleh seniya
